Pemerintah Diimbau Rangkul Startup Himpun Data Pertanian
05 Oktober 2019, 09:00:00 Dilihat: 242x

Jakarta -- Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Pemerhati Hortikultura, sekaligus Kepala Divisi Pemasaran dan Kerja Sama Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT) IPB, Firdaus mengimbau pemerintah untuk merangkul usaha rintisan (startup) bidang pertanian demi digitalisasi sektor pertanian.
Sebagai langkah awal, misalnya, untuk menghimpun data-data pertanian. Selama ini, ia menilai validitas data tak jarang meragukan. "Uang negara itu sebetulnya banyak untuk dialokasikan ke pertanian. Subsidi benih itu bisa Rp1,5 triliun-Rp2 triliun. Cuma, validitas data itu seringkali dipertanyakan," ujarnya, Kamis (3/10).
Padahal, menurut dia, bisa saja pemerintah memanfaatkan startup untuk memperoleh data-data dan digitalisasi pertanian. Dengan demikian, aktivitas pertanian, seperti penanaman, penggunaan pupuk, hingga produksi bisa dipantau dan direkam.
Nah, bila data-data tersebut terhimpun, pemerintah dapat merencanakan program yang sesuai dengan kebutuhan, sehingga menjadi lebih efisien dan efektif. "Kelihatan kan data produktivitasnya apa? Lebih tinggi dimana? Lebih rendah dimana? Darisana, pemerintah bisa melakukan program," jelas Firdaus.
Ide ini, ia menilai sesuai dengan pemikiran Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin mengembangkan industri 4.0 dan digitalisasi. "Itu bisa direalisaskan dan diimplementasikan disini (sektor pertanian," imbuhnya.
Firdaus membandingkan implementasi ide digitalisasi pertanian di luar negeri. Menurut dia, setiap negara yang mau mengimpor komoditas akan menggunakan data yang telah dihimpun dari aktivitas pertanian. Alhasil, pencatatan dan aktivitas dapat menghasilkan Good Agricultural Practices (GAP).
"Tracability (pelacakan) itu ada dan berangkat dari registrasi. GAP, Good Agricultural Practices. Itu poin-nya semua ada bagaimana mencatat, mendokumentasikan semua kegiatan yang ada," jelasnya.
Berdasarkan data dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengenai perkembangan kontribusi lima sektor tertinggi PDB di Indonesia, yaitu sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, selalu menempati peringkat ketiga dengan jumlah 13 persen dari tahun ke tahun sejak tahun 2014.
Asisten Deputi Agribisnis Kemenko Perekonomian RI Yuli Sri Wilanti menyebut hal itu menunjukkan betapa besar kontribusi sektor pertanian di Indonesia.
"Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan menempati peringkat ketiga kontributor tertinggi, setelah Industri dan perdagangan. Hal ini menunjukkan peran pertanian terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia itu penting dan strategis," tukasnya.
Sumber : cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.